One Piece Menjadi Magnum Opus

One piece adalah cerita yang sudah berusia sekitar 26 tahun bahkan di kalangan usia penggemarnya sendiri, kisah ini lebih tua.

***

Manga adalah salah satu budaya populer yang paling digemari di seluruh dunia. Budaya yang berasal dari Jepang ini berhasil menempatkan posisinya sebagai salah satu budaya yang berpengaruh di dunia. Sebut saja Naruto, Bleach, Tokyo Ghoul, One Piece dan masih banyak lainnya.

Sampai saat ini budaya manga berkembang dari yang awalnya gambar dan tulisan tangan menjadi audiovisual bergerak yang sering disebut sebagai anime. Salah satu manga yang paling banyak mendapat penggemar adalah One Piece karya Eiichiro Oda. Manga ini berhasil mendapatkan penggemar hampir di seluruh dunia. Manga yang menceritakan kisah petualangan bocah yang ingin menjadi raja bajak laut ini sampai sekarang masih berlanjut dan terus-menerus mendapatkan penggemar.

One Piece  adalah cerita yang sudah berusia sekitar 26 tahun bahkan dikalangan usia penggemarnya sendiri, kisah ini lebih tua. Manga ini memiliki plot cerita yang simple, menceritakan petualangan seorang anak yang mempunyai mimpi untuk menjadi seorang raja bajak laut yang pada awalnya tidak diperhitungkan dan diremehkan, lalu sedikit demi sedikit impianya mulai menjadi kenyataan dan menjadi sorotan dunia. Cerita yang memorable dan karakter yang unik masih menjadi alasan manga tersebut masih mendapatkan banyak penggemar sampai saat ini.

Sebagai penggemar setia One Piece , pasti kita tahu bahwa penulis dari manga tersebut adalah Eiichiro Oda yang informasi tentangnya sangat sulit untuk didapatkan. Kita sebagai pembaca pasti mengira bahwa Eiichiro Oda atau sering disebut dengan Oda sensei itu hanya menulis atau menggambar tentang one piece.

Kenyataannya karya dari Oda sensei tidak hanya One Piece . Ada beberapa karya Oda sensei yang berhasil ditemukan, seperti Romance Dawn, Wanted, Monsters dan masih banyak karya lainnya. Oda sensei ternyata sudah membuat manga semenjak dia berada di sekolah menengah atas. Ini menunjukkan kerja keras dan dedikasi yang dicurahkan oleh Eiichiro Oda untuk membuat karya-karya dan manganya. Puncaknya adalah pada manganya yang saat ini mendunia yaitu One Piece.

Begitu lama dan memorable-nya cerita One Piece  sampai membuat penggemarnya memiliki rasa pada manga ini. Di mata para penggemarnya One Piece sudah menjadi bagian dari diri mereka. Ada yang mendapatkan teman karena One Piece, juga ada yang menikah dan ada juga yang berhasil memperbaiki hidupnya karena One Piece. 

Bahkan, sampai ada sebuah petisi yang mengatakan bahwa jangan mati sebelum One Piece tamat. Ini menunjukkan seberapa memorable-nya dan berpengaruhnya One Piece  sampai mereka tidak mau meninggalkan dalam keadaan belum mengetahui akhi certitanya.

Beberapa manga yang semasa atau sezaman dengan One Piece  sudah mencapai akhir cerita atau tamat seperti Naruto dan Bleach. Meskipun juga ada beberapa manga lawas atau legend yang juga masih on going, namun manga legend tersebut sudah tidak terlalu laku dan terkenal. Para penggemarnya sudah dewasa dan perlahan meninggalkannya. Tetapi manga One Piece  ini justru makin hari makin mendapatkan banyak penggemar dan semakin menarik.

Beberapa hal yang menarik dari cerita One Piece  yang membuat cerita ini semakin digemari adalah penokohan yang unik juga dialognya yang mengena. Oda sensei selalu membuat dialog yang mampu membuat bulu kuduk kita merinding.

Plot yang disusun oleh Oda-sensei semakin menarik dan berwarna dengan teknik foreshadowing yang sangat bekerja sehingga membuat pembaca terkagum dengan sajian cerita yang disuguhkan Oda-sensei. Contohnya adalah buah setan yang dimakan Luffy yaitu buah gomu gomu atau dalam bahasa Indonesia adalah karet.

Kita mengira bahwa kemampuan buah itu adalah hanya mengubah tubuh menjadi karet. Kemudian sedikit demi sedikit diperkenalkan konsep awakening yaitu kondisi dimana buah setan menunjukkan kekuatan aslinya dan sampailah pada kenyataan ternyata itu adalah buah yang sangat langka. Saking langkanya sehingga membuat pemakannya menjadi seorang yang bisa mengguncang dunia. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun berkali kali di setiap chapter dan arc sehingga menjadikan One Piece  sebagai sebuah mahakarya yang luar biasa dan berpengaruh.

Selain dari segi penceritaan, One Piece  juga sering mengiris beberapa aspek yang sering kita temui di kehidupan nyata, seperti rasisme, konspirasi, hoaks, misoginis dan masih banyak lainnya. Dengan begitu terjawab sudah alasan penggemar One Piece  itu adalah semua umur.

Berkat hal-hal yang tersebut, One Piece  berhasil tumbuh dalam hati para penggemarnya. One Piece  bukan lagi soal kualitas tapi sudah menjadi rasa, sama seperti melihat hal yang berharga maupun orang tersayang. Perdebatan dengan manga lain tentang penceritaan, kualitas animasi, detail gambar sudah tidak penting bagi mereka. Yang terpenting adalah setiap minggu melihat manga maupun animenya rilis. Pada akhirnya, One Piece  bisa menjadi magnum opus bagi Oda sensei.